Doa Untuk Negeri

Untuk Kita Renungkan (Ebiet G Ade)

Kita mesti telanjang dan benar-benar bersih
Suci lahir dan di dalam batin
Tegaklah ke dalam sebelum bicara
Singkirkan debu yang masih melekat

Anugerah dan bencana adalah kehendakNya
Kita mesti tabah menjalani
Hanya cambuk kecil agar kita sadar
Adalah Dia di atas segalanya

Anak menjerit-jerit, asap panas membakar
Lahar dan badai menyapu bersih
Ini bukan hukuman, hanya satu isyarat
Bahwa kita mesti banyak berbenah

Memang, bila kita kaji lebih jauh
Dalam kekalutan, masih banyak tangan
Yang tega berbuat nista... oh
Tuhan pasti telah memperhitungkan
Amal dan dosa yang telah kita perbuat
Kemanakah lagi kita kan sembunyi
Hanya kepadaNya kita kembali
Tak ada yang bakal bisa menjawab
Mari, hanya tunduk sujud padaNya

Kita mesti berjuang memerangi diri
Bercermin dan banyaklah bercermin
Tuhan ada di sini di dalam jiwa ini
Berusahalah agar Dia tersenyum... oh
Berubahlah agar Dia tersenyum

Ya Allah, untuk saudara, kerabat, sahabat dan semua warga Jogja, Klaten, Boyolali, Magelang, Purworejo, semoga yang sudah mendahului kami Kau hitung sebagai mati yang khusnul khatimah Ya Allah, dan yang terkena ujian ini Kau beri ketabahan dan kesabaran serta bisa mengambil hikmah dari ujian ini Ya Allah..

Angkatlah sebagian dosa-dosa kami dengan ujian ini, serta jadikan bangsa kami, Indonesia, menjadi bangsa yang lebih baik Ya Allah.. Sungguh hanya Engkau yang Maha Mengetahui yang tidak kami ketahui, hanya Engkau yang mengetahui kejadian kemarin dan esok, dan hanya kepada-Mu kami berlindung, Allah..

Bebaskan bangsa ini dari segala kekerasan hati yang menjadikan korupsi merajalela, 

bersihkan bangsa ini dari kesombongan walaupun barang setitik Ya Allah,

jauhkan bangsa ini dari zina yang menjadikan Engkau murka,

jadikanlah bangsa ini bangsa yang taat kepada-Mu Ya Allah, 

yang menjalankan amanah sebagai khalifah sebagaimana yang Kau perintahkan, bukan yang sembarangan menebang hutan sehingga sebagian saudara kami yang terkena dampaknya,

bukan yang dengan gampangnya membuang sampah sembarangan tanpa berpikir akibatnya,

bukan yang tetap makan daging sehari tiga kali dan pura-pura tidak menyadari tetangga kami bahkan tidak bisa sekedar membeli tempe,

bukan yang melempar batu sembunyi tangan sehingga muncul bencana yang bahkan sampai sekarang belum terbendung,

bukan yang justru berfoya-foya dengan alasan study banding sementara rakyat yang memilih mereka tengah terserang derita bencana..

Ya Allah.. lindungi kami.. ampuni dosa-dosa kami.. dan jangan Kau jadikan peristiwa Wasior, Mentawai dan Merapi ini sebagai azab-Mu, tapi jadikanlah ini sebagai ujian bagi kami, Allah..

untuk saudara-saudara di Wasior, Mentawai dan Merapi, dunia berdoa untuk kalian. Semangat! untuk hidup dan masa depan yang lebih baik! d^^b