Waktu, salah satu nikmat yang paling sering terlupa. Kenapa? Karena manusia merasa memiliki banyak waktu, dan selalu merasa masih ada nanti.
Sekarang adalah besok yang kita katakan kemarin. Now is the tomorrow that you said yesterday.
Benar teryata, berikan pekerjaan pada orang sibuk, karena mereka tahu caranya menghargai dan memanfaatkan waktu yang dipunya. Banyak diam justru membuat perasaan "masih ada banyak waktu" makin merajalela.
Ndak jauh berbeda, hasrat menunda selalu punya porsi besar tiap harinya. Ah bukankah setan itu musuh nyata manusia? Bukankah kita pernah bersumpah tidak akan mengikuti apa yang ia perintah? Menunda dan nanti-nanti pastilah salah satu perintahnya, makhluk yang paling harus kita jauhi.
Diam di kosan seharian memang nyaman, ada kasur, ada internet, ada mp3 lagu-lagu kesukaan; tapi hidup tak selebar petak 4x4 kamar kosan. Katak tak bisa hidup hanya di dalam tempurung. Manusia tak bisa hidup hanya di dalam rumah. Katak mungkin butuh tempurung untuknya beristirahat, tapi jelas bukan disitu ia selayaknya menghabiskan masanya. Pun manusia, rumah selalu menjadi tempat terbaik untuk kembali, rumah dimana ada cinta disana. Tapi bukan hanya di dalamnya manusia selayaknya menghabiskan masanya.
Berikan pekerjaan pada orang sibuk, mereka tahu caranya berdamai dengan waktu, mereka paham caranya berkompromi dengan 24 jam yang sama dengan yang kita punya.
Bersyukurlah ketika masih diberi kesehatan dan kesempatan untuk sibuk, karena itu berarti ada sebagian dari bumi yang butuh kontribusimu, dan itu berarti detik jam tak berlalu sia-sia. 24 jamnya orang sibuk sama dengan 24 jamnya orang tak sibuk, tapi ini bukan soal kuantitas melainkan kualitas.
Orang yang diam memang tak akan tersandung atau jatuh, tapi ia pasti tertinggal.
Perbaikan tiap hari wajib hukumnya!
Sekarang adalah besok yang kita katakan kemarin. Now is the tomorrow that you said yesterday.
Benar teryata, berikan pekerjaan pada orang sibuk, karena mereka tahu caranya menghargai dan memanfaatkan waktu yang dipunya. Banyak diam justru membuat perasaan "masih ada banyak waktu" makin merajalela.
Ndak jauh berbeda, hasrat menunda selalu punya porsi besar tiap harinya. Ah bukankah setan itu musuh nyata manusia? Bukankah kita pernah bersumpah tidak akan mengikuti apa yang ia perintah? Menunda dan nanti-nanti pastilah salah satu perintahnya, makhluk yang paling harus kita jauhi.
Diam di kosan seharian memang nyaman, ada kasur, ada internet, ada mp3 lagu-lagu kesukaan; tapi hidup tak selebar petak 4x4 kamar kosan. Katak tak bisa hidup hanya di dalam tempurung. Manusia tak bisa hidup hanya di dalam rumah. Katak mungkin butuh tempurung untuknya beristirahat, tapi jelas bukan disitu ia selayaknya menghabiskan masanya. Pun manusia, rumah selalu menjadi tempat terbaik untuk kembali, rumah dimana ada cinta disana. Tapi bukan hanya di dalamnya manusia selayaknya menghabiskan masanya.
Berikan pekerjaan pada orang sibuk, mereka tahu caranya berdamai dengan waktu, mereka paham caranya berkompromi dengan 24 jam yang sama dengan yang kita punya.
Bersyukurlah ketika masih diberi kesehatan dan kesempatan untuk sibuk, karena itu berarti ada sebagian dari bumi yang butuh kontribusimu, dan itu berarti detik jam tak berlalu sia-sia. 24 jamnya orang sibuk sama dengan 24 jamnya orang tak sibuk, tapi ini bukan soal kuantitas melainkan kualitas.
It's not how many years you live that is countable, but how you live in your years is.
Orang yang diam memang tak akan tersandung atau jatuh, tapi ia pasti tertinggal.
Perbaikan tiap hari wajib hukumnya!
Be First to Post Comment !
Post a Comment
Terima kasih sudah membaca! Silakan tinggalkan komentar di bawah ini :)