Have you ever heard the magic of spelling the greatest and the most beautiful name in the world ever? I do, and I experienced it by myself. Do you wonder what's the name I mention before?
ALLAH.
Kalau ada nama yang paling indah yang harusnya paling sering manusia sebut, adalah Dia, Allah, yang namanya terbaik yang memiliki banyak sekali arti. Beberapa hari yang lalu, salah satu keajaiban sederhana gw alami, yes, by spelling that name. Laptop gw, Delia, perkenalkan *ayo Delia salaman sama kakak :P * udah sejak berbulan-bulan yang lalu ngga bisa dicharge, ntah apa yang salah. Batere udah bocor minta diganti kalo kata abang service laptop, emang karena gw ceroboh sering ngecharge lalu ketiduran dan lupa dicopot :( Once upon a night, gw ngecharge dan pas nyolokin kabel gw sebut "bismillaah" and the magic suddenly happened! Laptop gw kecharge! Setelah itu, pas ngecharge selanjutnya, gw coba ngga sebut nama Allah sebelum nyolokin, hasilnya? Sesuai tebakan, ngga masuk, kaya desktop lah laptop kesayangan ini. Lalu iseng gw copot lagi kabelnya, gw colokin dengan nama Allah dulu, dan ngecharge lagi!
Well, you might say that's a coincidence or such, but I don't believe in coincidence. Everything happens in Allah's will. Dan kasus laptop yang bisa ngecharge hanya salah satu contoh kecilnya. Kuasanya sungguh meliputi banyak hal yang ngga bisa dinalar manusia.
Kebetulan?
Lo pikir kita lahir kebetulan? Enggak! Kita lahir karena ada sesuatu yang harus kita capai, Allah ngasih satu misi yang harus kita penuhi.
Lo pikir siang dan malam terjadi karena kebetulan? Sama sekali enggak! Planet di tata surya Allah atur sedemikian rupa sehingga bisa berotasi dan berevolusi sesuai orbitnya, ngga ada yang tabrakan, ngga ada yang rebutan orbit, ngga ada yang nyungsep ke arah matahari karena gaya gravitasinya terlalu kuat.
Bumi kita, yang kita bangga-banggakan 'hanya' sekecil itu di tata surya, apalagi dibandingkan dengan galaksi lain. Kita manusia, ngga ada seujung kotoran kuku dari bumi, apalagi dibandingkan dengan jagad raya yang ntah seberapa besar itu. Maka seharusnya ngga ada tempat di hati manusia untuk sesuatu bernama kesombongan, apa yang hendak disombongkan? Dan ya, kita yang sekecil ini, kepada siapa lagi kita hendak bergantung kalau bukan pada yang memberi hidup dan menguasai semesta?
Menyebut namaNya salah satu caranya.
Manusia bolehlah tak ada seujung kotoran kuku (bahkan ngga sampe seujung kuku) dari bumi, tapi dengan memberi manfaat yang besar, kita bisa menjadi besar. Bukankah kekasihNya pernah bilang sebaik-baik dari kita adalah yang paling bermanfaat?
ALLAH.
Kalau ada nama yang paling indah yang harusnya paling sering manusia sebut, adalah Dia, Allah, yang namanya terbaik yang memiliki banyak sekali arti. Beberapa hari yang lalu, salah satu keajaiban sederhana gw alami, yes, by spelling that name. Laptop gw, Delia, perkenalkan *ayo Delia salaman sama kakak :P * udah sejak berbulan-bulan yang lalu ngga bisa dicharge, ntah apa yang salah. Batere udah bocor minta diganti kalo kata abang service laptop, emang karena gw ceroboh sering ngecharge lalu ketiduran dan lupa dicopot :( Once upon a night, gw ngecharge dan pas nyolokin kabel gw sebut "bismillaah" and the magic suddenly happened! Laptop gw kecharge! Setelah itu, pas ngecharge selanjutnya, gw coba ngga sebut nama Allah sebelum nyolokin, hasilnya? Sesuai tebakan, ngga masuk, kaya desktop lah laptop kesayangan ini. Lalu iseng gw copot lagi kabelnya, gw colokin dengan nama Allah dulu, dan ngecharge lagi!
Well, you might say that's a coincidence or such, but I don't believe in coincidence. Everything happens in Allah's will. Dan kasus laptop yang bisa ngecharge hanya salah satu contoh kecilnya. Kuasanya sungguh meliputi banyak hal yang ngga bisa dinalar manusia.
Kebetulan?
Lo pikir kita lahir kebetulan? Enggak! Kita lahir karena ada sesuatu yang harus kita capai, Allah ngasih satu misi yang harus kita penuhi.
sumber |
Lo pikir siang dan malam terjadi karena kebetulan? Sama sekali enggak! Planet di tata surya Allah atur sedemikian rupa sehingga bisa berotasi dan berevolusi sesuai orbitnya, ngga ada yang tabrakan, ngga ada yang rebutan orbit, ngga ada yang nyungsep ke arah matahari karena gaya gravitasinya terlalu kuat.
Bumi kita, yang kita bangga-banggakan 'hanya' sekecil itu di tata surya, apalagi dibandingkan dengan galaksi lain. Kita manusia, ngga ada seujung kotoran kuku dari bumi, apalagi dibandingkan dengan jagad raya yang ntah seberapa besar itu. Maka seharusnya ngga ada tempat di hati manusia untuk sesuatu bernama kesombongan, apa yang hendak disombongkan? Dan ya, kita yang sekecil ini, kepada siapa lagi kita hendak bergantung kalau bukan pada yang memberi hidup dan menguasai semesta?
Menyebut namaNya salah satu caranya.
Manusia bolehlah tak ada seujung kotoran kuku (bahkan ngga sampe seujung kuku) dari bumi, tapi dengan memberi manfaat yang besar, kita bisa menjadi besar. Bukankah kekasihNya pernah bilang sebaik-baik dari kita adalah yang paling bermanfaat?
jangan menyarah untuk hidup yang lebih baik
ReplyDeletebumi itu kalo dilihat dari luar angkasa memang kecil
ReplyDelete