Ibuk mengajarkan, jangan hanya diam melihat orang lain bekerja. Bergerak, bantu.
Bapak mengajarkan, jangan duduk di atas (di kursi) kalau ada orang tua duduk di lantai.
Ibuk mengajarkan, rezeki berlebih berarti ada hak orang lain di dalamnya. Berbagilah.
Bapak mengajarkan, selagi bisa dikerjakan sendiri, jangan merepotkan orang lain.
Ibuk mengajarkan, jangan banyak mengeluh, mengeluh menularkan energi negatif. Perempuan harus kuat, dan sedikit sakit bukan penghalang untuk berkarya.
Bapak mengajarkan, jangan berlama-lama di depan televisi. Keluar, cari orang untuk bersosialisasi.
Ibuk mengajarkan, jangan duduk dengan kaki diangkat (bahasa Jawa: jegang), ndak sopan.
Bapak mengajarkan, kombinasi optimis, usaha terbaik dan doa adalah kunci keberhasilan. Anak Bapak pasti bisa.
Ibuk mengajarkan, berhati-hatilah dengan laki-laki. Perempuan harus pintar menjaga diri.
Bapak mengajarkan, shalat adalah yang paling utama. Kunci disiplin pertama adalah shalat di awal waktu.
Ibuk mengajarkan, tak baik tidur pagi setelah subuh. Matahari sudah terbit, burung sudah meninggalkan sarangnya mencari makan, manusia harus mulai berkarya.
Bapak mengajarkan, panggil orang yang lebih tua atau dituakan dengan sapaan sopan, jangan hanya memanggil nama.
Ibuk mengajarkan, jangan melakukan apa yang kamu tak suka kepada orang lain.
Bapak mengajarkan, tak usah banyak bicara, tunjukkan dengan karya.
Ibuk mengajarkan, tak perlulah menonton gosip, isinya hanya akan meracuni hati dan pikiran.
Bapak dan Ibuk mengajarkan, lakukan hal yang benar, bukan hal yang kata orang benar atau dibenar-benarkan.
Homesick? Mungkin. But anyway weekend ini gw akan pulaaaang yay! Bantu ini itu buat acara arisan keluarga trah Sariasih (Sarino-Sutarsih). Yang paling bikin kangen adalah telepon Bapak beberapa hari yang lalu yang dibuka dengan "Ma, Bapak kangen suaramu." waaaaaaa :(
Bapak mengajarkan, jangan duduk di atas (di kursi) kalau ada orang tua duduk di lantai.
Ibuk mengajarkan, rezeki berlebih berarti ada hak orang lain di dalamnya. Berbagilah.
Bapak mengajarkan, selagi bisa dikerjakan sendiri, jangan merepotkan orang lain.
Ibuk mengajarkan, jangan banyak mengeluh, mengeluh menularkan energi negatif. Perempuan harus kuat, dan sedikit sakit bukan penghalang untuk berkarya.
Bapak mengajarkan, jangan berlama-lama di depan televisi. Keluar, cari orang untuk bersosialisasi.
Ibuk mengajarkan, jangan duduk dengan kaki diangkat (bahasa Jawa: jegang), ndak sopan.
Bapak mengajarkan, kombinasi optimis, usaha terbaik dan doa adalah kunci keberhasilan. Anak Bapak pasti bisa.
Ibuk mengajarkan, berhati-hatilah dengan laki-laki. Perempuan harus pintar menjaga diri.
Bapak mengajarkan, shalat adalah yang paling utama. Kunci disiplin pertama adalah shalat di awal waktu.
Ibuk mengajarkan, tak baik tidur pagi setelah subuh. Matahari sudah terbit, burung sudah meninggalkan sarangnya mencari makan, manusia harus mulai berkarya.
Bapak mengajarkan, panggil orang yang lebih tua atau dituakan dengan sapaan sopan, jangan hanya memanggil nama.
Ibuk mengajarkan, jangan melakukan apa yang kamu tak suka kepada orang lain.
Bapak mengajarkan, tak usah banyak bicara, tunjukkan dengan karya.
Ibuk mengajarkan, tak perlulah menonton gosip, isinya hanya akan meracuni hati dan pikiran.
Bapak dan Ibuk mengajarkan, lakukan hal yang benar, bukan hal yang kata orang benar atau dibenar-benarkan.
hhm Mbak.. bagus sekali :)
ReplyDeletesaya dapet ilmu n wawasan baru buat diajarkan ke anak2 saya..:)
ReplyDeleteSelamat berkumpul dengan keluarga tercintanya ya mbak :)
ilmu baru nih.. makasih mbak.
ReplyDeletesolusi buat masalah asmara. silahkan mampir sini.
Bulu Perindu | www.bulu-perindu.com | Jeng Riska
cantikan ibue to :3
ReplyDelete