Sibuk di sana-sini, kerja, kuliah, menyambut ujian nasional, PKL, skripsi, bukan halangan buat wanita-wanita tangguh SPJ Bandung buat ngadain Shalihat Show. Iyey! Dari namanya aja pasti udah terbayang bahwa acara ini ditujukan buat muslimah. Lo wanita, then we will welcome you :)
Konsep dari Shalihat Show adalah pencerdasan wanita modern tentang pentingnya jilbab dan bahwa jilbab ini bisa dipake buat acara apapun. Formal maupun casual, bentuk muka bulet, kotak maupun oval, warna kulit sawo matang, putih, pink atau orange. Konsep ini dikemas dalam lomba menulis kisah berjilbab, talk show bareng shalihat kece yang humble luar biasa padahal semangat geraknya sungguh uwow menakjubkan, foundernya Peduli Jilbab, Amalia Dian Ramadhini. Ngga cukup sampe situ aja, di Shalihat Show juga ada fashion show yang beda dari semua fashion show yang pernah ada :p
Persiapan yang lumayan ngedadak jadi titik lemah kami, tapi semangat gerak ngajakin saudari-saudari buat lebih paham dan cinta sama jilbabnya selalu berhasil jadi bahan bakar lagi. Shalihat Show diadain di IBF (Islamic Book Fair) Bandung yang bertempat di Landmark Braga. Dari awal masa brainstorming ide, mba Amal dengan tegas bilang bahwa untuk fashion show ngga boleh ada lenggak-lenggok, no tabarruj dan jangan pake heels supaya jalannya biasa aja. Agree, karena memang tujuan dari fashion show ini buat ngasih alternatif dan gambaran buat shalihat yang pengin berjilbab sesuai aturan di event-event spesial.
"Mbak maaf nih audience ngga banyak karena jadwal kita ngaret dari setengah satu jadi jam dua." kata gw sesaat sebelum sesi Peduli Jilbab mulai.
Dan untuk kondisi serupa, jawaban ini adalah jawaban paling menenangkan yang pernah gw denger. "Nggapapa. Nggapapa. Nabi Nuh aja dakwah ratusan tahun pengikutnya sedikit, cuma sekapal. Jangan patah semangat gara-gara penontonnya sedikit. Kita harus tetep ngasih yang terbaik."
Nyeeeeesssssssss....... adeeeemmm... Kaya tanah gersang disiram ujan.
Didaulat jadi moderator, sepanggung sama shalihat kerenz satu ini bener-bener penghargaan buat gw. Dalam 40 menit sharingnya, gw dibikin merinding berkali-kali.
Mba Amal pernah selamat dari makan babi 'cuma' karena pake jilbab, sedangkan tiga temennya ngga dikasih tahu sama tukang jualannya kalo mereka sedang beli babi karena mereka ngga pake jilbab. Subhanallah, Allah menyelamatkan saya dari barang haram hanya karena saya pake jilbab.
Jilbab berfungsi agar kita mudah dikenal. Bayangpun kalo lo ada di lingkungan baru dan sudah masuk waktu shalat. Sudah menjadi kewajiban kita buat ngajakin saudara kita dalam kebaikan, shalat. Ketika seorang teman baru namanya bukan nama Islam, kalau bukan jilbab, dari mana kita bisa dikenal sebagai muslim?
Jilbab itu tidak membatasi. Pernah berpikir "Duh kalo pake jilbab gw harus nunduk terus, jalannya pelan-pelan, ngomongnya harus pelan." Nggak, jilbab sama sekali ngga membatasi, ia justru melindungi.
Lo pake krim pemutih atau sunblock dengan SPF tinggi? Seberapa tinggi? Krim sejenis itu SPFnya sekitar 15-30, jilbab, hanya dengan memakainya, SPFnya udah bisa mencapai angka 50 tanpa harus pake krim lain lagi.
Penelitian dari dokter Dewi Inong dan temen-temennya menemukan bahwa penyakit yang membunuh wanita terbesar di dunia adalah kanker kulit. Oleh karena itu di Australia beberapa tahun silam ada gerakan Ayo Memakai Baju, ngajakin perempuan stop pake baju mini.
Jilbab dan baju panjang ini kuno? Sok mangga cari berapa tingkat kebocoran ozon dan apa bahayanya buat kulit. Masih mau ngatain jilbab ini kuno?
Ah laki-laki ngga pake jilbab tuh. Iya, karena memang ketebalan kulit wanita dan laki-laki ini beda, wanita jauh lebih tipis dan rentan terhadap sinar ultraviolet.
Nah teruuuussss... kemerindingan ngga berhenti di situ aja. Hijab dan jilbab itu beda saudara-sudara. Hijab itu pembatas, papan itu hijab, pakaian itu hijab. Setiap jilbab adalah hijab, tapi nggak setiap hijab adalah jilbab. Dan yang disebut jilbab ini menutup seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tangan. Yoookkk tengok lagi pergelangan tangannya aman ngga? Kaki aman ngga? Rambut aman ngga?
Eh kakak aku ngga pede pake jilbab soalnya aku jadi keliatan tembem, trus jadi ngga cantik. Trus aku keliatan item, nanti jodohku susaah. Wah wah kalo keluhannya gini, coba buka Quran di surat Al Ahzab ayat 59. Disitu jelas Allah bilang kalo fungsi jilbab itu supaya kita mudah dikenal dan terlindung. Terlindung termasuk dari hal-hal yang ngga wanita inginkan. Allah sayang sama kita :)
Eiiitsss jilbab juga bukan pakaian buat pengajian aja yak. Jilbab ini pakaian sepanjang masa. Apapun acaranya, kapanpun waktunya, jilbab dong dresscodenya. Sharing bagian ini dilanjutin dengan definisi cantik yang harus kita, wanita, pahami. Cantik itu bukan tinggi langsing kulit putih kaya artis-artis yang perawatannya ngabisin puluhan juta. Nehi *sambil geleng-geleng India*.
Cantik datang dari hati yang bersyukur. Allah menciptakan makhlukNya dengan sempurna, untuk apa mengubah sesuatu yang sudah sempurna? Kalo aplikasi dan karya punya hak cipta, badan juga punya hak cipta. Allah penggenggamnya, bukan manusia, bukan dokter bedah plastik, bukan tukang salon, bukan tukang tato. Manusia ngga punya hak mengubah, apalagi emang pada dasarnya udah sempurna. Jadiii, tak perlulah cukur alis, pake krim-krim pemutih yang antah berantah bahan dasarnya, ditato atau operasi plastik. Perawatan beda ya dengan mengubah ciptaan. Lotion tentu perlu untuk menjaga kulit kita, mensyukuri bahwa kita dikasih kulit sedemikian rupa. Bedak perlu untuk menjaga wajah dari paparan sinar matahari langsung. Seperlunya saja, bukan yang berlebihan a.k.a. tabarruj a.k.a. dandan menor yang bikin pangling saking lebay dan tebelnya. Dandannya lama, kena wudhu, shalatnya lima menit, poles make-up lagi setengah jam. Duh.
Itu diantara materi sharing di Shalihat Show kemaren. Seruuuuuww!! Nah keseruan belum berakhir, dilanjut dengan fashion show pakaian casual dan gaun wisuda & walimah. Modelnya ada Putri dan Nidya dari Poltekkes TNI AU, Melfi dari Telkom University dan Anna & Fina, personil SPJ Bandung. Ngga ada lenggak-lenggok, ngga ada make up artist yang perlu dibayar mahal karena gw dan mereka sendiri yang dandan, ngga perlu pake hotpants atau pamer kaki kemana-mana, dan ngga ada acara poles make up berkali-kali.
Berbagi selalu menyenangkan ya :)
Kemaren mba Amal ngajak suami dan anaknya. Terang saja Haifan jadi rebutan anak-anak SPJ, dan hebatnya adalah Haifan mau diajak siapa aja tanpa nangis, anteeeengg seolah tahu bahwa umma dan abinya musti ngurus ini itu. Bahkan pas gw gendong keliling IBF lantaran mba Amal lagi diwawancara media massa dan suaminya lagi ngurus sponsor event di luar IBF, doi anteng aja tuh ngga ada nangis atau rewel. Setengah jam lebih, sampe tangan pegel karena posisi gendongnya harus sesuai keinginan si raja kecil itu. Pas ketemu abinya pun, dia ga nangis atau minta digendong abinya tapi tetep anteng di gendongan gw. Takjub!
Sepanggung sama founder Peduli Jilbab ini merupakan satu kehormatan buat gw. Disadarkan lagi sama Allah bahwa banyaaakkk yang belum gw tahu dan musti gw pelajari lagi. Benerin kerudung, kencengin tali sepatu, hap aku siap!
Persiapan yang lumayan ngedadak jadi titik lemah kami, tapi semangat gerak ngajakin saudari-saudari buat lebih paham dan cinta sama jilbabnya selalu berhasil jadi bahan bakar lagi. Shalihat Show diadain di IBF (Islamic Book Fair) Bandung yang bertempat di Landmark Braga. Dari awal masa brainstorming ide, mba Amal dengan tegas bilang bahwa untuk fashion show ngga boleh ada lenggak-lenggok, no tabarruj dan jangan pake heels supaya jalannya biasa aja. Agree, karena memang tujuan dari fashion show ini buat ngasih alternatif dan gambaran buat shalihat yang pengin berjilbab sesuai aturan di event-event spesial.
Fatimah & Dayu, duo kacamata MC Shalihat Show |
"Mbak maaf nih audience ngga banyak karena jadwal kita ngaret dari setengah satu jadi jam dua." kata gw sesaat sebelum sesi Peduli Jilbab mulai.
Dan untuk kondisi serupa, jawaban ini adalah jawaban paling menenangkan yang pernah gw denger. "Nggapapa. Nggapapa. Nabi Nuh aja dakwah ratusan tahun pengikutnya sedikit, cuma sekapal. Jangan patah semangat gara-gara penontonnya sedikit. Kita harus tetep ngasih yang terbaik."
Nyeeeeesssssssss....... adeeeemmm... Kaya tanah gersang disiram ujan.
Didaulat jadi moderator, sepanggung sama shalihat kerenz satu ini bener-bener penghargaan buat gw. Dalam 40 menit sharingnya, gw dibikin merinding berkali-kali.
Jilbab berfungsi agar kita mudah dikenal. Bayangpun kalo lo ada di lingkungan baru dan sudah masuk waktu shalat. Sudah menjadi kewajiban kita buat ngajakin saudara kita dalam kebaikan, shalat. Ketika seorang teman baru namanya bukan nama Islam, kalau bukan jilbab, dari mana kita bisa dikenal sebagai muslim?
Jilbab itu tidak membatasi. Pernah berpikir "Duh kalo pake jilbab gw harus nunduk terus, jalannya pelan-pelan, ngomongnya harus pelan." Nggak, jilbab sama sekali ngga membatasi, ia justru melindungi.
Lo pake krim pemutih atau sunblock dengan SPF tinggi? Seberapa tinggi? Krim sejenis itu SPFnya sekitar 15-30, jilbab, hanya dengan memakainya, SPFnya udah bisa mencapai angka 50 tanpa harus pake krim lain lagi.
Penelitian dari dokter Dewi Inong dan temen-temennya menemukan bahwa penyakit yang membunuh wanita terbesar di dunia adalah kanker kulit. Oleh karena itu di Australia beberapa tahun silam ada gerakan Ayo Memakai Baju, ngajakin perempuan stop pake baju mini.
Jilbab dan baju panjang ini kuno? Sok mangga cari berapa tingkat kebocoran ozon dan apa bahayanya buat kulit. Masih mau ngatain jilbab ini kuno?
Ah laki-laki ngga pake jilbab tuh. Iya, karena memang ketebalan kulit wanita dan laki-laki ini beda, wanita jauh lebih tipis dan rentan terhadap sinar ultraviolet.
Nah teruuuussss... kemerindingan ngga berhenti di situ aja. Hijab dan jilbab itu beda saudara-sudara. Hijab itu pembatas, papan itu hijab, pakaian itu hijab. Setiap jilbab adalah hijab, tapi nggak setiap hijab adalah jilbab. Dan yang disebut jilbab ini menutup seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tangan. Yoookkk tengok lagi pergelangan tangannya aman ngga? Kaki aman ngga? Rambut aman ngga?
Eh kakak aku ngga pede pake jilbab soalnya aku jadi keliatan tembem, trus jadi ngga cantik. Trus aku keliatan item, nanti jodohku susaah. Wah wah kalo keluhannya gini, coba buka Quran di surat Al Ahzab ayat 59. Disitu jelas Allah bilang kalo fungsi jilbab itu supaya kita mudah dikenal dan terlindung. Terlindung termasuk dari hal-hal yang ngga wanita inginkan. Allah sayang sama kita :)
Eiiitsss jilbab juga bukan pakaian buat pengajian aja yak. Jilbab ini pakaian sepanjang masa. Apapun acaranya, kapanpun waktunya, jilbab dong dresscodenya. Sharing bagian ini dilanjutin dengan definisi cantik yang harus kita, wanita, pahami. Cantik itu bukan tinggi langsing kulit putih kaya artis-artis yang perawatannya ngabisin puluhan juta. Nehi *sambil geleng-geleng India*.
Cantik datang dari hati yang bersyukur. Allah menciptakan makhlukNya dengan sempurna, untuk apa mengubah sesuatu yang sudah sempurna? Kalo aplikasi dan karya punya hak cipta, badan juga punya hak cipta. Allah penggenggamnya, bukan manusia, bukan dokter bedah plastik, bukan tukang salon, bukan tukang tato. Manusia ngga punya hak mengubah, apalagi emang pada dasarnya udah sempurna. Jadiii, tak perlulah cukur alis, pake krim-krim pemutih yang antah berantah bahan dasarnya, ditato atau operasi plastik. Perawatan beda ya dengan mengubah ciptaan. Lotion tentu perlu untuk menjaga kulit kita, mensyukuri bahwa kita dikasih kulit sedemikian rupa. Bedak perlu untuk menjaga wajah dari paparan sinar matahari langsung. Seperlunya saja, bukan yang berlebihan a.k.a. tabarruj a.k.a. dandan menor yang bikin pangling saking lebay dan tebelnya. Dandannya lama, kena wudhu, shalatnya lima menit, poles make-up lagi setengah jam. Duh.
Itu diantara materi sharing di Shalihat Show kemaren. Seruuuuuww!! Nah keseruan belum berakhir, dilanjut dengan fashion show pakaian casual dan gaun wisuda & walimah. Modelnya ada Putri dan Nidya dari Poltekkes TNI AU, Melfi dari Telkom University dan Anna & Fina, personil SPJ Bandung. Ngga ada lenggak-lenggok, ngga ada make up artist yang perlu dibayar mahal karena gw dan mereka sendiri yang dandan, ngga perlu pake hotpants atau pamer kaki kemana-mana, dan ngga ada acara poles make up berkali-kali.
Berbagi selalu menyenangkan ya :)
Kemaren mba Amal ngajak suami dan anaknya. Terang saja Haifan jadi rebutan anak-anak SPJ, dan hebatnya adalah Haifan mau diajak siapa aja tanpa nangis, anteeeengg seolah tahu bahwa umma dan abinya musti ngurus ini itu. Bahkan pas gw gendong keliling IBF lantaran mba Amal lagi diwawancara media massa dan suaminya lagi ngurus sponsor event di luar IBF, doi anteng aja tuh ngga ada nangis atau rewel. Setengah jam lebih, sampe tangan pegel karena posisi gendongnya harus sesuai keinginan si raja kecil itu. Pas ketemu abinya pun, dia ga nangis atau minta digendong abinya tapi tetep anteng di gendongan gw. Takjub!
juara-juara lomba menulis kisah hijrah berjilbab |
Be First to Post Comment !
Post a Comment
Terima kasih sudah membaca! Silakan tinggalkan komentar di bawah ini :)