Fakta di atas menjadi bukti, sering kita, wanita, merasa "we're not good enough" atau "we're not beautiful enough"atau "we have tons of lacks compared to other girls.". Many of us have dealing with those kind of feeling since we were in elementary, one digit of age. Wow ya.
Lalu banyak yang berusaha membalik mindsetnya, meyakinkan diri bahwa wanita terlahir cantik apa adanya, dengan berbeda dan dengan keunikan masing-masing. Tapi social media membuat proses ini menjadi sulit karena setiap orang mempost foto terbaik dan tercantiknya.
Sebab kedua membalik mindset menjadi sesulit itu adalah komentar orang. Ada perempuan yang dikomentari "you look ugly", komentar yang entah sengaja atau tidak dilontarkan, tapi kemudian mengubah cara pandang seorang perempuan terhadap dirinya. Yang tadinya percaya diri, lalu berubah memandang rendah diri sendiri. Betapa berbahayanya lisan wanita, kalau kata judul buku yang ada di kosan tentang dosa-dosa yang timbul karena kata-kata kita.
Level percaya diri kembali terjun bebas.
Yang terjadi selanjutnya adalah muncul pikiran "will I ever be that pretty?" atau "will someone find me that attractive?". Media; majalah, sosmed, tv pemicu utama pikiran semacam itu. Makin kita banyak dijejali penampakan fisik perempuan-perempuan di media, makin kita merasa "I am not that. I am different. I am not good enough.". Lalu banyak yang mengkambinghitamkan media.
Padahal, secara tidak sadar, kita yang menjadi sebab media menampilkan semua itu. Makin kita ingin melihat sosok perempuan yang lebih kurus, lebih putih, lebih modis, itu yang kemudian disajikan media. Makin kita membaca, menonton, mendengar berita itu, makin kita ingin menjadi seperti perempuan-perempuan di media.
Ingat. Comparison is the thief of joy.
Setiap perempuan terlahir sempurna, satu paket top to toe, makin sempurna dengan hati yang selalu ingin menjadi lebih baik. Setiap perempuan harus merasa cantik, dengan caranya masing-masing. Don't let media or people's saying ruin your life!
pikiran wanita memang cenderung kompleks dan sulit dipahami #eh :D
ReplyDeletebut i'm okay with that :)
siap empat lapan. xixixi
ReplyDeleteaye aye captain! *angkat barbel
Delete