Seseorang semestinya memutuskan bersama orang lain karena
menemukan keutuhannya tercermin, bukan karena ketakutannya akan sepi, kata Dee
Lestari. Dan pada laki-laki itu, aku menemukan keutuhanku tercermin sempurna.
Halo!
Sudah kodratnya manusia memiliki ketertarikan pada lawan
jenis. Dan Pencipta kita, yang mengatur datangnya siang dan malam dan
menetapkan setiap kejadian, tak pernah luput menetapkan jatah rejeki setiap
hambaNya. Jatah usia, dan juga menuliskan nama seseorang yang akan bersama kita
melengkapi separuh agama. Mengapa hanya separuh? Karena separuhnya lagi digenapi
dengan iman dan takwa.
Seperti sejak 24 tahun lalu, tanggal 5 September selalu
punya cerita dan warnanya sendiri.
5 september 1991, aku terlahir dengan bobot 3,6 kilo.
Tepat 5 tahun kemudian, 5 September 1996, adik semata wayang
terlahir normal dengan bobot 3,8 kilo.
Dan 24 tahun sejak 1991 itu, 5 September ini akan punya
kisah sendiri. Telah datang seseorang yang menyatakan kemantapan hatinya, lahir
batin, dunia akhirat insyaaAllah; pada Bapak. Laki-laki yang di sela rutinitas
kerjanya, tak jarang hingga tengah malam, menyempatkan menempuh tujuh jam
perjalanan kereta ekonomi demi bertemu Bapak. Dan kau tahu rasanya naik kereta
ekonomi? Kursi yang terlampau tegak akan membuat lehermu kaku dan susah tidur.
Berhadap-hadapan dengan orang asing yang kadang mengangkat kaki ke kursimu,
atau makan belepotan di depanmu adalah pemandangan biasa. Pada perjalanan siang
hari, AC serasa tidak bekerja. Dan perjalanan tujuh jam akan membuat kau
berpeluh. Itu yang biasa aku alami setiap ingin mencium tangan Bapak dan Ibuk
di Purworejo, dan laki-laki itu mau berpeluh-basah juga rupanya.
Ada masa di mana kami bertekad mengusahakan masa depan
bersama walaupun kami sama-sama tidak tahu seperti apa wujud akhirnya. Bukan
mudah, karena setiap hal besar selalu butuh usaha dan pengorbanan. Tapi Tuhan
kami menjanjikan bersama kesulitan ada kemudahan. Kemudahan ada membersamai
kesulitan, bukan hadir setelahnya. Kurang baik apa Pencipta kita?
Dalam dua minggu hidupku akan berubah. Laki-laki itu, yang
rela berpeluh dalam kereta ekonomi Bandung – Purworejo akan memiliki otoritas
atas hidupku. Dia bukan orang asing. Dia sahabatku sendiri. Tentu saja kami
punya banyak kisah sebelumnya, tapi kisah kami ke depannya pastilah akan jauh
berbeda.
Terima kasih telah memperjuangkanku dalam waktu yang tidak
sebentar. Terima kasih telah percaya bahwa hari itu akan menjadi nyata. Untuk segala
upaya kita lakukan, segala doa yang kita panjatkan, segala batas-batas yang
kita jaga, segala mimpi di masa depan yang sama-sama masih kita simpan dan
belum kita utarakan; semoga Allah memberkahinya, menjadikan kita termasuk dalam
golongan orang-orang yang bertakwa dan lurus.
Mohon doakan kami agar rencana kami berkah, keluarga kami sakinah mawaddah dan rahmah, dan dengan bersamanya kami, makin dekat hati kami pada Allah, makin banyak manfaat yang bisa kami berikan untuk agama, Indonesia dan semesta.
cie dek rahma.. :3
ReplyDeleteSubhanallah, insya allah kami doakan anda dan gheza mendapatkan keridhoanAllah melalui pernikahan anda dan gheza. Insya allah anda akan merasa bersyukur dan tentram hati anda bersama gheza. insya allah perbuatan suci ini yang diniatkan untuk memenuhi perintah Allah, dibalas dengan ketentraman anatara hidup anda berdua. ghazali al nafi adalah sosok yang berbudi luhur. aku tahu karena aku kenal pribadinya di masa smp dahulu. anda bersyukur mendapatkannya. bersujudlah kepada Allah dengan sebenarnya, sebagai wujud syukur anda telah Allah jodohkan anda dengan ghazali al nafi. subhanallah beruntung anda telah dipinangnya. Subhanallah.
DeleteBarokallohu lakum wa baroka'alaikum wa jama'a bainakuma fii khoir...aamiin..
ReplyDelete