Awriteeee..........
Kemudian, kalo gw ditanya, apa yang ingin gw capai dalam kurun waktu kehidupan gw alias lifetime purpose gw?
Pertanyaan ini adalah salah satu kegelisahan gw sejak kuliah tingkat dua. Sejak itu, pandangan gw terhadap diri sendiri di masa depan masih ngga berubah. Gw pengin jadi orang yang banyak manfaatnya, ke dalam yaitu buat keluarga, dan ke luar yaitu buat masyarakat. Buat keluarga, gw bercita-cita menjadi ibu profesional yang bikin suami dan anak-anak tersenyum bangga. Itu ibu gw!
Sedangkan buat masyarakat, gw berniat mendalami tentang anak dan teknologi selaras sama topik riset tesis gw, mendalami buat S3 nanti dan secara nonformal. In syaa Allah, gw akan berkarya di ranah tersebut lewat tulisan dan seminar kecil, kecil kecil lama lama menjadi bukit (loh?)
5 tahun pertama, in syaa Allah:
Bismillah. Sejatinya, rangkaian cita-cita adalah proposal untuk Allah, semoga diridhoi dan disetujui.
Tidak ada pilihan lain,
Kita harus berjalan terus,
Karena berhenti atau mundur
berarti hancur.
- Taufik Ismail
Since I skipped last NHW, the 7th, because I had a lot to do for my theses seminar, I need to catch up on the materials. And I got this pic as the result.
Gw ngga akan mengulas arti gambar di atas karena itu NHW7 (which I skipped 😕)
Salah satu kegiatan yang gw SUKA dan BISA yang gw lakukan dalam beberapa minggu terakhir ini adalah nulis. Selalu ada kepuasan setelah tanda titik terakhir, baik itu nulis di blog atau di buku catetan kecil. Terdengar klise banget ngga sih kalo gw suka dan bisa nulis, apalagi kalo lihat fakta bahwa blog gw begini-begini aja. Belakangan emang lagi fokus nulis di buku dan slide presentasi tesis jadi blog beneran jarang ditengok. Tapi kepuasannya tetep sama, ketika gw mengakhiri sesi menulis dengan tanda titik kemudian gw menutup laptop, rasanyaaa.......................ah lega.
Nah oke, so yes it is, NULIS.
Sekarang kalo ditanya tentang BE DO HAVE ini:
- Kita ingin menjadi apa ? (BE)
- Kita ingin melakukan apa ? (DO)
- Kita ingin memiliki apa? (HAVE)
gimana jawabnya?
- BE. Gw ingin jadi hamba Allah yang bermanfaat, sebaik-baik manfaat. Allah kasih fisik sempurna, otak cerdas (hey, mau protes? 😜), skill yang ngga dikasih ke semua orang, dan materi yang berkecukupan; kalo gw cuma pengin hidup bahagia atau fokus buat diri sendiri, rasanya gw sangat ngga bersyukur. Menebar manfaat adalah salah satu cara gw bersyukur atas nikmat yang ngga kehitung. Manfaat ini gw mulai dari bagian masyarakat terkecil yaitu keluarga, dengan jadi ibu profesional buat keluarga bapak Ghazali, lalu jadi ibu profesional untuk masyarakat dengan memberi inspirasi untuk terus berbuat baik. Caranya? Dengan menulis.
- DO. Gw ingin membagi intisari setiap kejadian menjadi hikmah untuk menginspirasi orang berbuat baik juga. Gw ingin membaginya pada dunia, karena gw yakin selalu ada seseorang di tempat nun jauh di sana, membutuhkan cerita itu.
- HAVE. Gw ingin punya keluarga yang utuh, bahagia dan merdeka secara finansial. Utuh karena setiap anggotanya saling menyayangi, bahagia karena setiap anggotanya tahu ke mana potensi manfaatnya harus dibagi, dan merdeka karena setiap anggotanya bisa membantu materi tanpa perlu berhitung soal sisa saldo di rekening. Dengan itu, kami bisa terus berbagi manfaat, terus produktif menulis dan berkarya sesuai bidang masing-masing.
Kemudian, kalo gw ditanya, apa yang ingin gw capai dalam kurun waktu kehidupan gw alias lifetime purpose gw?
Pertanyaan ini adalah salah satu kegelisahan gw sejak kuliah tingkat dua. Sejak itu, pandangan gw terhadap diri sendiri di masa depan masih ngga berubah. Gw pengin jadi orang yang banyak manfaatnya, ke dalam yaitu buat keluarga, dan ke luar yaitu buat masyarakat. Buat keluarga, gw bercita-cita menjadi ibu profesional yang bikin suami dan anak-anak tersenyum bangga. Itu ibu gw!
Sedangkan buat masyarakat, gw berniat mendalami tentang anak dan teknologi selaras sama topik riset tesis gw, mendalami buat S3 nanti dan secara nonformal. In syaa Allah, gw akan berkarya di ranah tersebut lewat tulisan dan seminar kecil, kecil kecil lama lama menjadi bukit (loh?)
5 tahun pertama, in syaa Allah:
- Terbit buku pertama
- Angsajenius mencapai 1 juta view
- Punya bisnis yang bisa memberi peluang kerja buat orang lain
- Rutin membina kelompok untuk upgrade ilmu dan kapasitas diri
- Menjadi dosen yang risetnya punya dampak positif untuk masyarakat
- S3 di Eropa
- Melaksanakan ibadah umroh bersama keluarga
- Memiliki rumah tanpa cicilan riba di lokasi strategis, dengan gazebo atau ruang khusus untuk majelis, kamar tidur ekstra untuk memberi tumpangan inap, dan taman untuk bermain anak-anak
- Menjadi donatur tetap masjid atau panti asuhan
- Menjadi pengisi acara sesuai penguasaan bidang gw
- Wakaf untuk masjid
1 tahun pertama, in syaa Allah:
- Selesai 50% draft buku pertama
- Mencapai 50 tulisan untuk angsajenius hingga akhir 2017
- Mulai merintis bisnis yang mempekerjakan minimal 2 orang
- Mengalokasikan tabungan umroh
- Menjadi ibu profesional dengan lulus IIP
Bismillah. Sejatinya, rangkaian cita-cita adalah proposal untuk Allah, semoga diridhoi dan disetujui.
Tidak ada pilihan lain,
Kita harus berjalan terus,
Karena berhenti atau mundur
berarti hancur.
- Taufik Ismail
Be First to Post Comment !
Post a Comment
Terima kasih sudah membaca! Silakan tinggalkan komentar di bawah ini :)