Semalem adalah malam kesekian gw ngerasa gelisah karena butuh untuk lebih produktif. I mean, creating something for outside world that maybe out of my reach right now. Akhirnya gw ubek-ubek hape dan berakhir nginstal game asah otak setelah scroll game tapi ngga tega mau instal keinget Afiqa.
Loh katanya produktif kok malah instal game?
Kan asah otak, otak tajam akan berguna buat dunia toh?
Hahaha excuse I know.
Nah dari game tersebut, pagi ini gw baca artikel yang menohok banget judulnya SHEDDING YOUR COAT OF ARMOR, yap you read it right, Menanggalkan Baju Besi Anda.
Gw yakin ngga cuma gw doang yang pernah mengalami hal ini, and I found it really really good to know so here I am sharing it all with you my angsajenius readers (cailah!).
DILEMA
Coba bayangin nih kita udah lulus kuliah cumlaude, pengalaman magang dan penelitian oke, record organisasi berlembar-lembar, trus keterima kerja di perusahaan besar. Setelah beberapa lama, kita masih diperlakukan kaya pegawai baru, kerjaannya juga masih entry-level.
Atau, kita yang pengalaman kepanitiaannya udah level steering commitee dan join kepanitiaan baru, tiba-tiba dikasih kerjaan yang menurut kita low-level, banyak praktek daripada mikirnya, yang menurut kita ah cincai lah sepele.
Ngga butuh waktu lama buat otak kita terbersit "Kenapa gw diperlakukan kaya gini? Kenapa gw ngerjain ini? Harusnya, dengan kapasitas dan skill gw, gw ngerjain sesuatu yang ada di level atas, bukan kaya gini. I deserve to be treated better."
Nyatanya, pemikiran kaya gitu, yang kita sebut fixed mindset, ngga akan bikin kita berkembang dan ngga akan membuat kerjaan atau suasana kerja jadi lebih baik. Yang kita butuhkan adalah growth mindset, which I'll tell you later on. Lebih parahnya nih, kalo udah punya fixed mindset gitu, pemikiran negatif yang lebih dahsyat bakal gampang banget hinggap. Misalnya, wah bos gw kayanya ngerasa terancam nih sama skill gw makanya gw ngga dipromosiin atau dikasih kerjaan yang posisinya strategis. Atau bos gw ngga bisa ngelihat skill gw karena dia ngga tahu caranya kerja sama orang kaya gw. Atau dia mikir gw bersikap kurang baik, tapi kan itu gara-gara gw kerja bareng orang-orang yang kurang kompeten.
Waw!
Feeling superior doesn't get you anywhere, guys!
Kalo kita punya growth mindset, kita bakal dengan sadar berpikir bahwa kerjaan sibuk dan di entry-level memang bagian dari bekerja. Toh, ngga ada hal besar kalo ngga disokong hal-hal kecil yang tampak sepele, ya kan? Justru kerjaan yang tampak sepele ini adalah peluang buat nonjolin skill yang kita punya dengan nunjukin alternatif metode yang ngga kepikiran oleh orang lain. Yang penting lagi, kita bisa belajar menikmati kerjaan yang numpuk dan sibuk tanpa risau bakal dikasih reward atau recognition atau engga. Lebih enteng kan?
Seenteng kerupuk aci bolong-bolong seribuan.
sumber |
Contoh paling nyata adalah perempuan-perempuan yang telah berpeluh sekolah, ada yang SMA, atau sarjana, atau jenjang di atasnya, lalu dengan mantap shedding their coat of armor for being stay at home moms. Setelah baju besi kebanggaan semasa sekolah dilepas dengan tegas, let me tell you, you all are awesome and great and worthy! Di awal mungkin berat, tapi setelah berkali-kali mengasah rasa, lama-lama ngga ada pikiran "Gw terlalu berbakat deh buat sekedar ngepel, nyuci baju, masak dan ngajak main anak tiap hari."
Take It Off!
Jadi, kalo lo masih sering ngerasa terlalu berbakat, terlalu berpengalaman, terlalu oke untuk ngerjain sesuatu, coba itu baju besi kebanggaan dicopot dulu. Because for years, you've been wearing your specialness coat of armor to make you feel safe and worthy in threatening situations. Of course you are unique and special, but from a growth persepective, so is everyone else.
Special doesn't mean better or more worthy than others.